Follower

Minggu, 20 Mei 2012

Karya Penyelamatan Allah Menurut Lukas 1:5-3:20


Karya Penyelamatan Allah Menurut Lukas 1:5-3:20

Pendahuluan
            Injil Lukas ditulis pada sekitar tahun 90 M dan dapat dibagi dalam 3 blok besar, (Marxen: 188) yaitu:
©      Masa Perjanjian Lama dimana Yohanes Pembatis sebagai wakil dari nabi-nabi Perjanjian Lama (Luk 1:5-3:20)
©      Masa Yesus yang dimulai dari baptisan Yesus (Luk 3:21-24:48)
©      Masa gereja yaitu dalam kitab Kisah Para Rasul
Adapun tujuan dari penulisan Injil Lukas adalah untuk menguatkan gereja yang berada dalam penindasan kaisar Demitianus mengenai karya penyelamatan Allah. Allah, dalam karya penyelamatannya memberi ruang yang sangat besar terhadap Roh Kudus.  Karya penyelamatan itu dapat berupa nubuat (rencana Allah mengenai karya penyelamatan) dan juga karya-karya penyelamatan itu sendiri.
Karya penyelamatan Allah
Karya penyelamatan Allah dapat berupa:
       Orang yang dipakai untuk karya penyelamatan
       Cara penyelamatan
       Siapa yang diselamatkan (misalnya, syaratnya apa), dan
       Target atau tujuan dari karya penyelamatan tersebut.
Dalam Lukas 1:5-3:20, yang menjadi ‘pemeran utama’ (orang yang dipakai) untuk karya penyelamatan adalah Yohanes Pembaptis. Karya penyelamatan ini diawali dengan terpilihnya Zakaria dan Elisabeth untuk melahirkan seorang anak (Yohanes Pembaptis) yang akan menjadi orang pertama yang akan dipakai oleh Allah dan akan penuh dengan Roh Kudus sejak dari rahim ibunya (1:15). Pemilihan Zakaria dan Elisabeth sebagai orang tua dari Yohanes juga melalui ‘seleksi’ dimana keduanya merupakan orang benar, taat dan tanpa cacat dihadapan Allah (Luk 1:6). Kata benar menggunakan kata δίκαιοι yang berarti benar dari segi moral. Ini merupakan salah satu syarat juga dalam hubungannya dengan karya penyelamatan tersebut. Yohanes yang adalah orang pertama, dinubuatkan tugasnya oleh malaikat sebagai seseorang yang akan berjalan mendahului Tuhan (1:17)[1]. Berjalan mendahului Tuhan bukan berarti bahwa Yohanes lebih unggul dari Tuhan tetapi Yohanes mempersiapkan orang-orang terlebih dahulu sebelum bertemu dengan Tuhan. Inilah yang menjadi tugas pokok Yohanes menurut Lukas. Yohanes akan mengubah hati bapa-bapa berbalik pada anaknya dan hati orang durhaka kepada pikiran orang benar (1:16-17). Perubahan yang ditonjolkan bukanlah pada perubahan tindakan tetapi lebih kepada perubahan hati dan pikiran. Allah telah merampas mereka dari si jahat dan mereka telah bebas namun mereka belum bebas dari dirinya sendiri. Tugas Yohanes ini nyata dalam khotbahnya di sungai Yordan dimana ia menyerukan baptisan pertobatan kepada seluruh umat (3:3). βπτισμα μετανοας lebih kepada perubahan pikiran dan sikap hati.[2] Dalam khotbahnya pada pasal 3:8 mengajak umat untuk menghasilkan akan buah-buah yang sesuai dengan buah-buah pertobatan. Buah-buah pertobatan tersebut direalisasikan dengan cara mengubah hati umat yang awalnya selalu mementingkan diri sendiri berubah menjadi mementingkan kepentingan orang lain juga (3:10-14). Jadi tugas utama Yohanes adalah sebagai pengkhotbah dalam hubungannya dengan mempersiapkan orang-orang utnuk bertemu dengan yang lebih unggul dari pada Yohanes. Karya Allah lewat Yohanes pembaptis sudah ada, namun karya tersebut belumlah sempurna. Karya Yohanes tersebut menjadi sempurna lewat seorang raja (Yesus) yang akan memimpin, melindungi dan mengayomi umatnya.
Tugas sang raja dinubuatkan dalam Luk 1:68-75. Karya Allah lewat sang raja (Yesus) adalah membawa kelepasan bagi umat. Yesus menjadi tanduk keselamatan, dimana Yesus membebaskan hukuman bagi orang bersalah ataupun jahat. Dalam hubungannya dengan pekerjaannya sebagai seorang raja, Yesus membawa kelepasan bagi manusia dari musuh-musuhnya dan menjadi alat Allah untuk melindungi dan membela rakyatnya. Keselamatan yang diberikan tersebut akan membawa penyataan bagi kelompok yang ada diluar dan menjadi kemuliaan bagi kelompok yang berada di dalam (2:32). Kemuliaan tersebut berkaitan dengan hati dan pikiran orang yang sudah dibebaskan dari tangan musuh dan menjadi kudus dan benar (1:74-75). Keselamatan yang diberikan Yesus adalah dalam karya Roh Kudus dan dalam api. Api merupakan lambang pemurnian, dalam artian, kelemahan-kelemahan manusia tersebut dibuang. Karya Allah lewat Yesus ini direalisasikan pada pasal 3:21-24:48. Jadi tujuan dari tugas Yohanes dan Yesus adalah sama. Yohanes dipakai oleh Allah sebagai pengkhotbah dalam kaitannya dengan perubahan hati serta pikiran dan Yesus dipakai oleh Allah untuk menjadi raja yang pemerintahan (ajaran) dan tindakannya sejalan dengan perubahan hati dan pikiran.
Penutup
Menurut Injil Lukas, keselamatan yang diberikan Allah tersebut bukan karena manusia itu bisa atau sempurna melainkan karena manusia itu diberi anugerah oleh Allah. Allah memang memberikan anugerah keselamatan kepada umat manusia, namun keselamatan ini bukan merupakan keselamatan cuma-cuma dan tak bersyarat. Untuk memperoleh keselamatan tersebut terdapat syarat-syarat yang harus dilengkapi oleh manusia. Syarat tersebut adalah bahwa manusia harus mengubah hati dan pikirannya terlebih dahulu. Harus ada sikap dari manusia untuk mau melepaskan diri dari kungkungan dunia akan tetapi juga tetap mencintai akan dunia ini. Jadi, karya penyelamtan Allah bukan hanya anugerah dari Allah semata tetapi juga harus ada usaha dari manusia itu sendiri untuk memperoleh akan keselamatan tersebut.


[1] Tuhan yang dimaksud bukanlah Yesus tetapi Allah. Injil Lukas menekankan keesaan Allah dan menyerang dunia Yunani yang penuh dengan banyak dewa (θες) dan menganggap Yesus juga adalah θες dengan memakai PL.
[2] Bibleworks 8 (analisa mengenai kata μετανοας dalam Luk 3:3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar