Karya Penyelamatan Allah Menurut Lukas 1:5-3:20
Pendahuluan
Injil Lukas ditulis pada sekitar
tahun 90 M dan dapat dibagi dalam 3 blok besar, (Marxen: 188) yaitu:
© Masa Perjanjian
Lama dimana Yohanes Pembatis sebagai wakil dari nabi-nabi Perjanjian Lama (Luk
1:5-3:20)
© Masa Yesus yang
dimulai dari baptisan Yesus (Luk 3:21-24:48)
© Masa gereja
yaitu dalam kitab Kisah Para Rasul
Adapun tujuan
dari penulisan Injil Lukas adalah untuk menguatkan gereja yang berada dalam
penindasan kaisar Demitianus mengenai karya penyelamatan Allah. Allah, dalam
karya penyelamatannya memberi ruang yang sangat besar terhadap Roh Kudus. Karya penyelamatan itu dapat berupa nubuat
(rencana Allah mengenai karya penyelamatan) dan juga karya-karya penyelamatan
itu sendiri.
Karya penyelamatan Allah
Karya
penyelamatan Allah dapat berupa:
ჱ Orang yang
dipakai untuk karya penyelamatan
ჱ Cara
penyelamatan
ჱ Siapa yang
diselamatkan (misalnya, syaratnya apa), dan
ჱ Target atau
tujuan dari karya penyelamatan tersebut.
Dalam Lukas 1:5-3:20,
yang menjadi ‘pemeran utama’ (orang yang dipakai) untuk karya penyelamatan
adalah Yohanes Pembaptis. Karya penyelamatan ini diawali dengan terpilihnya
Zakaria dan Elisabeth untuk melahirkan seorang anak (Yohanes Pembaptis) yang
akan menjadi orang pertama yang akan dipakai oleh Allah dan akan penuh dengan
Roh Kudus sejak dari rahim ibunya (1:15). Pemilihan Zakaria dan Elisabeth
sebagai orang tua dari Yohanes juga melalui ‘seleksi’ dimana keduanya merupakan
orang benar, taat dan tanpa cacat dihadapan Allah (Luk 1:6). Kata benar
menggunakan kata δίκαιοι yang berarti
benar dari segi moral. Ini merupakan salah satu syarat juga dalam hubungannya
dengan karya penyelamatan tersebut. Yohanes yang adalah orang pertama,
dinubuatkan tugasnya oleh malaikat sebagai seseorang yang akan berjalan
mendahului Tuhan (1:17)[1].
Berjalan mendahului Tuhan bukan berarti bahwa Yohanes lebih unggul dari Tuhan
tetapi Yohanes mempersiapkan orang-orang terlebih dahulu sebelum bertemu dengan
Tuhan. Inilah yang menjadi tugas pokok Yohanes menurut Lukas. Yohanes akan
mengubah hati bapa-bapa berbalik pada anaknya dan hati orang durhaka
kepada pikiran orang benar (1:16-17). Perubahan yang
ditonjolkan bukanlah pada perubahan tindakan tetapi lebih kepada perubahan hati
dan pikiran. Allah telah merampas mereka dari si jahat dan
mereka telah bebas namun mereka belum bebas dari dirinya sendiri. Tugas Yohanes
ini nyata dalam khotbahnya di sungai Yordan dimana ia menyerukan baptisan
pertobatan kepada seluruh umat (3:3). βάπτισμα μετανοίας lebih kepada perubahan pikiran dan sikap hati.[2] Dalam
khotbahnya pada pasal 3:8 mengajak umat untuk menghasilkan akan buah-buah yang
sesuai dengan buah-buah pertobatan. Buah-buah pertobatan tersebut
direalisasikan dengan cara mengubah hati umat yang awalnya selalu mementingkan
diri sendiri berubah menjadi mementingkan kepentingan orang lain juga (3:10-14).
Jadi tugas utama Yohanes adalah sebagai pengkhotbah dalam hubungannya dengan
mempersiapkan orang-orang utnuk bertemu dengan yang lebih unggul dari pada
Yohanes. Karya Allah lewat Yohanes pembaptis sudah ada, namun karya tersebut
belumlah sempurna. Karya Yohanes tersebut menjadi sempurna lewat seorang raja
(Yesus) yang akan memimpin, melindungi dan mengayomi umatnya.
Tugas sang raja dinubuatkan dalam Luk 1:68-75. Karya
Allah lewat sang raja (Yesus) adalah membawa kelepasan bagi umat. Yesus menjadi
tanduk keselamatan, dimana Yesus membebaskan hukuman bagi orang bersalah
ataupun jahat. Dalam hubungannya dengan pekerjaannya sebagai seorang raja,
Yesus membawa kelepasan bagi manusia dari musuh-musuhnya dan menjadi alat Allah
untuk melindungi dan membela rakyatnya. Keselamatan yang diberikan tersebut
akan membawa penyataan bagi kelompok yang ada diluar dan menjadi kemuliaan bagi
kelompok yang berada di dalam (2:32). Kemuliaan tersebut berkaitan dengan hati
dan pikiran orang yang sudah dibebaskan dari tangan musuh dan menjadi kudus dan
benar (1:74-75). Keselamatan yang diberikan Yesus adalah dalam karya Roh Kudus
dan dalam api. Api merupakan lambang pemurnian, dalam artian,
kelemahan-kelemahan manusia tersebut dibuang. Karya Allah lewat Yesus ini
direalisasikan pada pasal 3:21-24:48. Jadi tujuan dari tugas Yohanes dan Yesus
adalah sama. Yohanes dipakai oleh Allah sebagai pengkhotbah dalam kaitannya
dengan perubahan hati serta pikiran dan Yesus dipakai oleh Allah untuk menjadi
raja yang pemerintahan (ajaran) dan tindakannya sejalan dengan perubahan hati
dan pikiran.
Penutup
Menurut Injil Lukas, keselamatan yang diberikan
Allah tersebut bukan karena manusia itu bisa atau sempurna melainkan karena
manusia itu diberi anugerah oleh Allah. Allah memang memberikan anugerah keselamatan
kepada umat manusia, namun keselamatan ini bukan merupakan keselamatan
cuma-cuma dan tak bersyarat. Untuk memperoleh keselamatan tersebut terdapat
syarat-syarat yang harus dilengkapi oleh manusia. Syarat tersebut adalah bahwa
manusia harus mengubah hati dan pikirannya terlebih dahulu. Harus ada sikap
dari manusia untuk mau melepaskan diri dari kungkungan dunia akan tetapi juga tetap
mencintai akan dunia ini. Jadi, karya penyelamtan Allah bukan hanya anugerah
dari Allah semata tetapi juga harus ada usaha dari manusia itu sendiri untuk
memperoleh akan keselamatan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar